Cari Blog Ini

Jumat, 30 Desember 2011

Keajaiban Doa dan Tata Cara Berdoa Diijabah

Berdoa adalah inti ibadah, demikian sabda Rasulullah SAW. Berdoa adalah sebagian tanda kesempurnaan syahadah seorang muslim. Pada saat seorang muslim mengucapkan dengan yakin: asyhadu an laa ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadan Rasulullah, maka ia mengakui secara sadar bahwa dia hanyalah makluk kecil dan tak berdaya, hanya bisa hidup dan bertindak atas kehendakNya masuk surga atas rahmatNya dan masuk neraka atas laknatNya.
Sejarah banyak mencatat bahwa telah terjadi keajaiban-keajaiban pada saat hamba-hamba Allah terjepit dan terberdaya oleh kenyataan hidup, namun bisa melepaskan diri dari mara bahaya dan menemukan jalan keluar. Semua dapat mungkin karena rahmat Allah SWT yang bisa diketuk dengan doa.
Contoh peristiwa-peristiwa keajaiban karena doa:
1. Ketiba Dawud AS sedang terjepit dalam medan perang oleh Jalut dan pasukannya, Dawud hanya pasrah dan berdoa:" Rabbana afrigh 'alaina shabran watsbbit aqdamana wanshurna 'alal qaumil kafirin
Ya Tuhan kami, limpahkanlah kepada kami kesabaran dan menangkanlah kami atas orang-orang kafir.
Atas berkat rahmat Allah akhirnya Dawud beserta orang mukmin selamat dari kehancuran dan memperoleh kemenangan.
2.Ketika zakaria AS sudah tua renta dan belum punya anak dan segala upaya sudah diusahakan namun belum memiliki keturunan, maka dengan segala kepasrahan kepada-Nya, Zakaria berdoa: "Rabbi la tadzarni fardan wa anta khairul waritsin" Ya Tuhanku, jangan biarkan saya hidup sendirian dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi warisan.
Atas izin Allah SWT, istri Zakaria mengandung dan melahirkan bayi laki-lak yang diberi nama Yahya yang kemudian kelak menruskan perjuangan ayahnya dipilih Allah SWT sebagai Rasul.
3. Ketika Namrud bersuka ria sambil menyaksikan pesta pembakaran Ibrahim AS, tiba-tiba dia harus bungkam karena kobaran api dari beribu-ribu kayu tak mampu menggosongkan tubuh Ibrahim atas ijin Allah SWT: Ya naru kuni bardan wasalaman 'ala Ibrahin: Hai api, jadilah engkau api yang sejuk dan menyelamatkan kepada Ibrahim" 
TATACARA DOA AGAR DIKABULKAN
1.Dalam keadaan suci
salah satu adab berdoa adalah sedang dalam keadaan wudhu,khususnya berdoa setelah shalat.
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata kepada Musammi: wahai musammi, apa yang menghalangi seseorang ketika ia berada dalam kesengsaraan duniawi untuk berwudhu lalu pergi ke masjid, kemudia melakukan shalat dua rokaat lalu lalu berdoa kepada Allah di dalamnya? Aku mendengar Allah SWT berfirman: "Mohonlah pertolongan dengan kesabaran dan shalat (Tafsir Al-Ayyasyi 1:3)







Selasa, 27 Desember 2011

Keutamaan, Rahasia, dan Tata Cara Shalat Dhuha

Shalat dhuha adalah shalat sunat dilaksanakan pada pagi hari setelah matahari naik sepenggalah sampai waktu zhuhur, dan shalat dhuha itu sendiri adalah shalat sunnat yang sangat dianjurkan oleh rasul karena manfaatnya.
Rokaat shalat sunnat dhuha 2, 4, 6, 8 atau 12 rokaat, dikerjain 2 rokaat salam.
Berikut adalah tatacara shalat dhuha:
1. Niat Shalat dhuha dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram
Ushalli sunnatadhuhaa rok'ataini lillahi ta'ala
artinya: saya niat shalat sunnat dhuha dua rokaat karena Allah SWT
2. Membaca Surat Alfatihah, kemudian membaca surat dalam Al-Quran
Surat Assamsy, Allail, Adhuha atau surat-surat yang lain dalam Al-Quran
3. Rukuk, membaca tasbih
4. I'tidal, dan membaca bacaannya
5. Sujud, membaca tasbih
6. Duduk diantara 2 (dua) sujud
7. Sujud kedua, dan membca tasbih
setelah rokaat pertama selesai lakukan rokaat kedua seperti di atas kemudian tasyahud akhir setelah selesai kemudian membaca salam dua kali
Doa Setelah Shalat Dhuha
“Allaahumma innad dhuha dhuhaauka, wal-jamaala jamaaluka, wal-qudrota qudratuka, wal-’ishmata ‘ishmatuka. In kaana rizqii fil-ardhi fa akhrijhu, wa in kaana fissamaa’i fa anzilhu, wa in kaana haraaman fa thahhirhu, bi haqqi dhuhaaika wa jamaalika wa qudratika, ya Allah”.
Artinya:
“Ya Allah, sesungguhnya masa pagi ini adalah masa pagiMU, keindahan ini adalah keindahanMU, kuasa ini adalah kekuasaanMU, kenyamanan ini adalah kenyamananMU. Seandainya rizki saya tersembunyi di dalam bumi maka keluarkanlah, jika di langit turunkanlah, jika haram bersihkanlah, berkat kesejatian masa pagiMU, keindahanMU, dan kekuasaanMU, ya Allah.”
Keutamaan dan Rahasia Shalat Dhuha
Hadits Rasulullah Muhammad saw yang menceritakan tentang keutamaan shalat Dhuha, di antaranya:

1. Sedekah bagi seluruh persendian tubuh manusia
Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda:
“Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala”.
(HR Muslim).
2. Ghanimah (keuntungan) yang besar
Dari Abdullah bin `Amr bin `Ash radhiyallahu `anhuma, ia berkata:
Rasulullah saw mengirim sebuah pasukan perang.
Nabi
 saw berkata: “Perolehlah keuntungan (ghanimah) dan cepatlah kembali!”.
Mereka akhirnya saling berbicara tentang dekatnya tujuan (tempat) perang dan banyaknya ghanimah (keuntungan) yang akan diperoleh dan cepat kembali (karena dekat jaraknya).
Lalu Rasulullah saw berkata; “Maukah kalian aku tunjukkan kepada tujuan paling dekat dari mereka (musuh yang akan diperangi), paling banyak ghanimah (keuntungan) nya dan cepat kembalinya?”
Mereka menjawab; “Ya!”
Rasul saw berkata lagi:
“Barangsiapa yang berwudhu’, kemudian masuk ke dalam masjid untuk
 melakukan shalat Dhuha, dia lah yang paling dekat tujuanannya (tempat perangnya), lebih banyak ghanimahnya dan lebih cepat kembalinya.”
(Shahih al-Targhib: 666)
3. Sebuah rumah di surga
Bagi yang rajin mengerjakan shalat Dhuha, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di dalam surga. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits Nabi Muahammad saw:
“Barangsiapa yang shalat Dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuahrumah di surga.”
(Shahih al-Jami`: 634)
4. Memeroleh ganjaran di sore hari
Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata:
Allah ta’ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya”.
(Shahih al-Jami: 4339).
Dalam sebuah riwayat juga disebutkan: “Innallaa `azza wa jalla yaqulu: Yabna adama akfnini awwala al-nahar bi’arba`i raka`at ukfika bihinna akhira yaumika”.
(Sesungguhnya Allah `Azza Wa Jalla berkata: “Wahai anak Adam, cukuplah bagi-Ku empat rakaat di awal hari, maka aku akan mencukupimu di sore harimu”).
5. Pahala Umrah
Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda:
“Barang siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barang siapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah…”
(Shahih al-Targhib: 673).
Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi sawbersabda:
“Barang siapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna..”
(Shahih al-Jami`: 6346).
6. Ampunan Dosa
“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)
Dengan mengetahui tata cara shalat sunnat diatas, semoga menjadi pedoman untuk selalu melaksanakan shalat sunah dhuha dengan benar. Dengan niat karna Allah, semoga mendapat pahala dan tempat yg baik di akhirat nanti. Amin.. Dari berbagai sumber. 
from: www.ro-fa.blogspot.com

Senin, 26 Desember 2011

Jaga Perkara Lima Sebelum Datang Yang Lima

Imam Hakim dan Baihaqi telah meriwayatkan dari Nabi Muhammad Saw. bahwa beliau bersabda sebagai berikut:
"Manfaatkanlah kesempatan yang lima, sebelum (datang) lima yang lainnya, yaitu: Masa mudamu sebelum datang masa tuamu. Masa sehatmu sebelum datang sakitmu. Masa kayamu sebelum datang fakirmu. Masa hidupmu sebelum matimu. Dan masa senggangmu sebelum datang kesibukanmu."
Keterangan:
Hadits di atas mengandung pengertian, bahwa kita harus dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya lima kesempatan yang ada dan baik sebelum datang lima perkara yang menyakitkan. Lima kesempatan itu adalah:
1. Masa muda sebelum datang masa tua
Maksudnya adalah selagi masih muda kita harus banyak berbuat ketaatan karena kondisi kita masih kuat, sebelum datang masa tua kita. Bayangkan apabila kita sudah tua, tentu akan lebih berat untuk berbuat ketaatan karena faktor fisik yang lemah dan kurang mendukung.
2. Masa sehat sebelum sakit
Kesehatan memang bukan segalanya tapi tanpa kesehatan semuanya menjadi tidak berarti. Seperti itulah ungkapan yang banyak disebutkan tentang bagaimana menjadi sehat adalah sebuah rezeki dan kenikmatan yang tiada tara sehingga Rasulullah Saw. berpesan agar selagi kita masih diberikan kesehatan maka perbanyaklah amal shaleh yang nantinya itu akan berguna bagi diri kita sendiri, sebelum datang sakit.
3. Masa kaya sebelum datang fakir
Kaya disini berarti adalah kelapangan harta dan Rasulullah Saw. berpesan selagi punya kemampuan untuk bersedekah, berinfaq atau berjihad dengan harta maka kita harus banyak memberikan sebagian apa yang kita miliki untuk orang-orang yang membutuhkan, sebelum datangnya musibah yang akan merenggut harta kita. Seandainya kita tidak memanfaatkan hal itu dengan banyak bersedekah, berinfaq atau berjihad dengan harta, maka kita akan menjadi orang yang fakir baik itu di dunia maupun di akhirat.
4. Masa hidup sebelum mati
Penyesalan akan datang belakangan dan itu adalah tipikal dari kebanyakan manusia, yaitu menyesal sedangkan itu sudah terlambat. Namun jangan sampai kita menyesal setelah kita hidup di akhirat kelak karena tak akan ada kesempatan dua kali untuk memperbaiki apa yang telah kita lakukan di dunia. Untuk itu Rasulullah Saw. berpesan agar kita memanfaatkan dengan sebaik-baiknya masa hidup kita sebelum datang kematian, karena kesempatan hanya datang sekali, yaitu di masa hidup kita sekarang ini.
5. Waktu senggang sebelum datang kesibukan
Hari kiamat itu pasti dan waktunya pun bisa terjadi sewaktu-waktu. Di saat itu tiap-tiap manusia akan disibukkan dengan ketakutannya masing-masing dan untuk itu Rasulullah Saw. berpesan agar kita memanfaatkan waktu senggang kita sekarang ini dengan sebaik-baiknya sebelum datangnya kesibukan saat hari kiamat nanti.
Semoga kita bisa memelihara lima perkara diatas sebelum datang lima perkara yang lainnya.

Selasa, 20 Desember 2011

Tips Mencari Rejeki Dengan SNI

Semua Orang Pasti menginginkan hidupnya bahagia apalagi ditambah dengan harta yang berkah akan lebih bahagia lagi, ada 3 cara agar kita dapat memperoleh rizki dengan mudah dan halal yaitu kuncinya SNI:
1. Sedekah
2. Niatkan Hanya Untuk Akhirat
3. Istigfar


1. SEDEKAH
Dalam kita mencari rezeki hendaklah kita ditambah dengan bersedekah semampu kita. Allah memerintahkan kita untuk bersedekah disaat luang ataupun sempit dan janjiNya rezeki akan terus ditambah dan ditambah 10 kali lipat bahkan sampai 700 kali lipat


2. NIATKAN HANYA UNTUK AKHIRAT
Hendaknya di dalm kita bekerja hanya untuk mencari ridha Allah (akhirat). Dijelaskan Barang siapa segala urusan diniatkan untuk akhirat maka akan dimudahkan segala urusan itu.


3. ISTIGFAR
Selain ikhtiar kita dianjurkan untuk memperbanyak istigfar(minta ampun). Dengan memperbanyak istigfar insyaallah kita akan dimudahkan oleh Allah dalam mencari Rizki.



Kamis, 15 Desember 2011

Asmaul Husna



No.NamaArabIndonesia
AllahاللهAllah
1Ar RahmanالرحمنYang Maha Pengasih
2Ar RahiimالرحيمYang Maha Penyayang
3Al MalikالملكYang Maha Merajai/Memerintah
4Al QuddusالقدوسYang Maha Suci
5As SalaamالسلامYang Maha Memberi Kesejahteraan
6Al Mu`minالمؤمنYang Maha Memberi Keamanan
7Al MuhaiminالمهيمنYang Maha Pemelihara
8Al `AziizالعزيزYang Maha Perkasa
9Al JabbarالجبارYang Memiliki Mutlak Kegagahan
10Al MutakabbirالمتكبرYang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran
11Al KhaliqالخالقYang Maha Pencipta
12Al Baari`البارئYang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
13Al MushawwirالمصورYang Maha Membentuk Rupa (makhluknya)
14Al GhaffaarالغفارYang Maha Pengampun
15Al QahhaarالقهارYang Maha Memaksa
16Al WahhaabالوهابYang Maha Pemberi Karunia
17Ar RazzaaqالرزاقYang Maha Pemberi Rejeki
18Al FattaahالفتاحYang Maha Pembuka Rahmat
19Al `AliimالعليمYang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20Al QaabidhالقابضYang Maha Menyempitkan (makhluknya)
21Al BaasithالباسطYang Maha Melapangkan (makhluknya)
22Al KhaafidhالخافضYang Maha Merendahkan (makhluknya)
23Ar Raafi`الرافعYang Maha Meninggikan (makhluknya)
24Al Mu`izzالمعزYang Maha Memuliakan (makhluknya)
25Al MudzilالمذلYang Maha Menghinakan (makhluknya)
26Al Samii`السميعYang Maha Mendengar
27Al BashiirالبصيرYang Maha Melihat
28Al HakamالحكمYang Maha Menetapkan
29Al `AdlالعدلYang Maha Adil
30Al LathiifاللطيفYang Maha Lembut
31Al KhabiirالخبيرYang Maha Mengenal
32Al HaliimالحليمYang Maha Penyantun
33Al `AzhiimالعظيمYang Maha Agung
34Al GhafuurالغفورYang Maha Pengampun
35As SyakuurالشكورYang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36Al `AliyالعلىYang Maha Tinggi
37Al KabiirالكبيرYang Maha Besar
38Al HafizhالحفيظYang Maha Memelihara
39Al MuqiitالمقيتYang Maha Pemberi Kecukupan
40Al HasiibالحسيبYang Maha Membuat Perhitungan
41Al JaliilالجليلYang Maha Mulia
42Al KariimالكريمYang Maha Mulia
43Ar RaqiibالرقيبYang Maha Mengawasi
44Al MujiibالمجيبYang Maha Mengabulkan
45Al Waasi`الواسعYang Maha Luas
46Al HakiimالحكيمYang Maha Maka Bijaksana
47Al WaduudالودودYang Maha Mengasihi
48Al MajiidالمجيدYang Maha Mulia
49Al Baa`itsالباعثYang Maha Membangkitkan
50As SyahiidالشهيدYang Maha Menyaksikan
51Al HaqqالحقYang Maha Benar
52Al WakiilالوكيلYang Maha Memelihara
53Al QawiyyuالقوىYang Maha Kuat
54Al MatiinالمتينYang Maha Kokoh
55Al WaliyyالولىYang Maha Melindungi
56Al HamiidالحميدYang Maha Terpuji
57Al MuhshiiالمحصىYang Maha Mengkalkulasi
58Al Mubdi`المبدئYang Maha Memulai
59Al Mu`iidالمعيدYang Maha Mengembalikan Kehidupan
60Al MuhyiiالمحيىYang Maha Menghidupkan
61Al MumiituالمميتYang Maha Mematikan
62Al HayyuالحيYang Maha Hidup
63Al QayyuumالقيومYang Maha Mandiri
64Al WaajidالواجدYang Maha Penemu
65Al MaajidالماجدYang Maha Mulia
66Al WahiidالواحدYang Maha Tunggal
67Al AhadالاحدYang Maha Esa
68As ShamadالصمدYang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69Al QaadirالقادرYang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70Al MuqtadirالمقتدرYang Maha Berkuasa
71Al MuqaddimالمقدمYang Maha Mendahulukan
72Al Mu`akkhirالمؤخرYang Maha Mengakhirkan
73Al AwwalالأولYang Maha Awal
74Al AakhirالأخرYang Maha Akhir
75Az ZhaahirالظاهرYang Maha Nyata
76Al BaathinالباطنYang Maha Ghaib
77Al WaaliالواليYang Maha Memerintah
78Al Muta`aaliiالمتعاليYang Maha Tinggi
79Al BarriالبرYang Maha Penderma
80At TawwaabالتوابYang Maha Penerima Tobat
81Al MuntaqimالمنتقمYang Maha Pemberi Balasan
82Al AfuwwالعفوYang Maha Pemaaf
83Ar Ra`uufالرؤوفYang Maha Pengasuh
84Malikul Mulkمالك الملكYang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
85Dzul Jalaali Wal Ikraamذو الجلال و الإكرامYang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86Al MuqsithالمقسطYang Maha Pemberi Keadilan
87Al Jamii`الجامعYang Maha Mengumpulkan
88Al GhaniyyالغنىYang Maha Kaya
89Al MughniiالمغنىYang Maha Pemberi Kekayaan
90Al MaaniالمانعYang Maha Mencegah
91Ad DhaarالضارYang Maha Penimpa Kemudharatan
92An Nafii`النافعYang Maha Memberi Manfaat
93An NuurالنورYang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
94Al HaadiiالهادئYang Maha Pemberi Petunjuk
95Al BaadiiالبديعYang Indah Tidak Mempunyai Banding
96Al BaaqiiالباقيYang Maha Kekal
97Al WaaritsالوارثYang Maha Pewaris
98Ar RasyiidالرشيدYang Maha Pandai
99As ShabuurالصبورYang Maha Sabar

Cerita Lucu Penuh Hikmah dan Inspirasi

MANTAN PETINJU DAN MANTAN PELARI
Pada suatu hari seorang mantan petinju yang akan melakukan shalat di masjid meletakkan sepatunya di rak sepatu, dia yakin sekali sepatu tidak ada yang berani mencuri karena dia mantan petinju. Sebelum meninggalkan sepatunya untuk shalat dia meninggalkan tulisan "JANGAN BERANI-BERANI MENCURI SEPATU SAYA KARENA SAYA MANTAN PETINJU" kemudian dia shalat, setelah shalat mau ambil sepatu ternyata sepatunya sudah tidak ada dan ada pesan juga dari orang yang mengambil sepatu "MAAF SEPATU ANDA SAYA CURI DAN JANGAN COBA-COBA MENGEJAR SAYA KARENA SAYA MANTAN PELARI CEPAT"...cuapek deeechhh...

(hikmah cerita itu bahwa kita tidak boleh sombong karena di atas langit masih ada langit, orang kuat di atasnya masih ada yang kuat lagi, orang pandai di atasnya masih ada yang pandai lagi dll)

Rabu, 14 Desember 2011

Ciri-Ciri Mati Khusnul Khotimah

Alquran menjelaskan bahwa yang namanya makhluk hidup semua akan mengalami kematian termasuk manusia. Cuma masalahnya apakah manusia itu akan mati dalam keadaan khusnul khotimah (baik) atau mati dalam keadaan suul khotimah (buruk).

Kalau ditanyakan kepada kita kami yakin semua ingin mati dalam keadaan khusnul khotimah (baik) yang insyallah akan dimasukkan ke dalam surganya Allah SWT. Orang yang selalu menempuh jalan kebaikan insyaallah dia akan mati dalam keadaan khusnul khotimah tapi kalau sering menempuh jalan yang dilarang oleh Allah SWT jangan terlalu berharap akan dapat mati dalam keadaan khusnul khotimah malah bisa-bisa dia akan mati dalam keadaan suul khotimah (buruk).

Seperti apa sebenarnya ciri-ciri orang yang mati dalam keadaan khusnul khotimah?
Dalam hadist dijelaskan paling tidak ada 4 ciri-ciri mati khusnul khatimah:

1. Ketika menjelang ajal menyebut asma Allah
Dalam hadist dijelaskan "barang siapa menyebut Lailaahaillallah meninggal maka akan masuk surga"

2. Meninggal Dunia Dalam Keadaan Ibadah
Diceritakan pada suatu hari Ali bin Abi Thalib buru-buru ke masjid dengan seorang kakek-kakek untuk shalat subuh berjamaah, ketika masuk masjid ternyata shalat subuh berjamaahnya sudah selesai. Kemudian Ali berjamaah dengan kakek tersebut. Ketika shalat sudah selesai dilihatnya kakek itu dalam keadaan sujud dan ternyata sudah meninggal. Kemudian ditanyakan kepada Rasul, beliau menjawab kakek itu mati khusnul khatimah.

3. Dilihat dari hari kematiannya
Dijelaskan orang yang meninggal pada hari jumat maka dia meninggal dalam keadaan khusnul khotimah

4. Dilihat dari fisiknya ketika meninggal
Dijelaskan ketika meninggal dunia wajahnya terlihat bersih, tenang, dan damai. Maka ciri tersebut menjadi salah satu ciri bahwa orang tersebut mati dalam keadaan khusnul khotimah (wallahu a'lam)

Semoga kita semua dapat mendapatkan mati dalam keadaan khusnul khatimah dan dihindarkan mati dalam keadaan suul khotimah

Senin, 12 Desember 2011

Ayat-Ayat Tentang Sedekah

Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 195
Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 215
Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Jawablah: “Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan.” Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 245
Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 254
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafaat. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang lalim.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 261
Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir: seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 262
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 263
Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 264
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena ria kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 265
Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 267
Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 268
Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 271
Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 272
Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan).


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 273
(Berinfaklah) kepada orang-orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tidak dapat (berusaha) di muka bumi; orang yang tidak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifat-sifatnya, mereka tidak meminta kepada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 274
Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 276
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.


Alquran > Surah Al Baqarah> Ayat 280
Dan jika (orang berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.


Alquran > Surah An Nisaa’> Ayat 8
Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik.


Alquran > Surah An Nisaa’> Ayat 39
Apakah kemudaratannya bagi mereka, kalau mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menafkahkan sebahagian rezeki yang telah diberikan Allah kepada mereka? Dan adalah Allah Maha Mengetahui keadaan mereka.


Alquran > Surah An Nisaa’> Ayat 114
Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barang siapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.


Alquran > Surah Al Anfaal> Ayat 3
(yaitu) orang-orang yang mendirikan salat dan yang menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.


Alquran > Surah Al Anfaal> Ayat 60
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah, musuhmu dan orang-orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).


Alquran > Surah At Taubah> Ayat 20
Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan.


Alquran > Surah At Taubah> Ayat 98
Di antara orang-orang Arab Badui itu, ada orang yang memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) sebagai suatu kerugian dan dia menanti-nanti marabahaya menimpamu; merekalah yang akan ditimpa marabahaya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


Alquran > Surah At Taubah> Ayat 99
Dan di antara orang-orang Arab Badui itu, ada orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, dan memandang apa yang dinafkahkannya (di jalan Allah) itu, sebagai jalan mendekatkannya kepada Allah dan sebagai jalan untuk memperoleh doa Rasul. Ketahuilah, sesungguhnya nafkah itu adalah suatu jalan bagi mereka untuk mendekatkan diri (kepada Allah). Kelak Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat (surga) Nya; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Alquran > Surah At Taubah> Ayat 103
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


Alquran > Surah At Taubah> Ayat 104
Tidakkah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat, dan bahwasanya Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang?


Alquran > Surah Yusuf> Ayat 88
Maka ketika mereka masuk ke (tempat) Yusuf, mereka berkata: “Hai Al Aziz, kami dan keluarga kami telah ditimpa kesengsaraan dan kami datang membawa barang-barang yang tak berharga, maka sempurnakanlah sukatan untuk kami, dan bersedekahlah kepada kami, sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah.”

Alquran > Surah Ar Ra’d> Ayat 22
Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhannya, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik),


Alquran > Surah Ibrahim> Ayat 31
Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: “Hendaklah mereka mendirikan salat, menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau pun terang-terangan sebelum datang h ari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan.


Alquran > Surah An Nahl> Ayat 75
Allah membuat perumpamaan dengan seorang hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak terhadap sesuatu pun dan seorang yang Kami beri rezeki yang baik dari Kami, lalu dia menafkahkan sebagian dari rezeki itu secara sembunyi dan secara terang-terangan, adakah mereka itu sama? Segala puji hanya bagi Allah, tetapi kebanyakan mereka tiada mengetahui.


Alquran > Surah An Nahl> Ayat 90
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.


Alquran > Surah Al Israa’> Ayat 26
Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.


Alquran > Surah Al Israa’> Ayat 28
Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas.


Alquran > Surah Saba’> Ayat 39
Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)”. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.


Alquran > Surah Faathir> Ayat 29
Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,


Alquran > Surah Al Hadiid> Ayat 7
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari hartamu yang Allah telah menjadikan kamu menguasainya. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan (sebagian) dari hartanya memperoleh pahala yang besar.
Alquran > Surah Al Hadiid> Ayat 10
Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang memusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.


Alquran > Surah Ash Shaff > Ayat 11
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya,


Alquran > Surah Al Munaafiquun> Ayat 10
Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian) ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?”


Alquran > Surah Al Insaan> Ayat 9
Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih.


Alquran > Surah Al Lail> Ayat 20
tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi.


Alquran > Surah Adh Dhuhaa> Ayat 10
Dan terhadap orang yang minta-minta maka janganlah kamu menghardiknya.